Rabu, 16 September 2015

Kuliah Filsafat Ilmu Pertemuan ke 2 "Mendefinisikan Ada"

Hari ini tanggal 16 September 2015, pukul 07.30, saya bersama teman - teman ada jadwal kuliah filsafat di kelas PPG 1 lantai 2 gedung FMIPA UNY. Kami menunggu hingga pukul 07.39, dosen kami bapak Prof. Marsigit, MA baru sampai di kelas. Setelah di kelas, susunan meja kami juga berubah lagi. Kami memindahkan kursi - kursi kami sehingga membentuk huruf U dimana di tengahnya adalah posisi pak Marsigit. Seperti biasa, kami diperintahkan untuk merekan setiap kali pertemuan perkuliahan. Berawal dari cerita beliau tentang mengendarai sepeda motor dengan pengendaranya. Sepeda motor sebagai "wadahnya" dan pengendaranya sebagai "isi" nya. Dan isi menyesuaikan wadahnya. Wadah tidak pernah sama dengan isinya. Beliau menjelaskan bahwa kamu tidak akan pernah bisa mendefinisikan dirimu sendiri walaupun 1 milyar memiliki pangkat 1 milyar, kamu tidak cukup untuk mendefinisikan bahwa kamu itu ada, yang ada hanyalah sebagian kecil dari diri kita. misalnya, kacamata ini milik pak Marsigit. Sehingga sebenar - benarnya hidup adalah berusaha untuk mengertinya, walaupun sadar tidak akan pernah sempurna memahami, karena yang maha sempurna adalah Tuhan. Karena tidak sempurnalah manusia menjadi hidup. Jadi hidupnya manusia itu ketidaksempurnaan dalam kesempurnaan. Ada pula, beliau bertanya kepada salah satu mahasiswa, "dimana ayahmu?' dan kemudian mahasiswa itu menjawab pada suatu tempat. Kemudian beliau menjelaskan, ayahmu itu sebenarnya berada di pikiranmu. Perbedaan di dalam pikiran dan di luar pikiran. Perbedaan tersebut diulas oleh pak Marsigit sehingga beliau menjelaskan dalam sudut pandang yang berbeda. Ada aliran ideologi, yang menjelaskan bahwa benda itu bisa dipikirkan dan contoh tokohnya adalah Plato. Ada pula aliran realisme yang menjelaskan benda itu jika tidak terlihat ya sudah tidak ada, contoh tokohnya adalah Aristoteles.Obyek filsafat adalah yang "ada" dan yang "mungkin ada". Contohnya, tanggal lahir cucu pak Marsigit mungkin ada, tetapi belum ada di pikiran kita. Manusia itu kurang sempurna, namun ketidaksempurnaan itu membuat kita ada. Jika kita diberi keistimewaan/ kesempurnaan, maka hidup kita bisa menjadi kacau. Misalkan, bayangkan anda bisa mendengar semua frekuensi bahkan semut pun bisa didengar, sehingga tidak bisa tidur. Maka, jangan pernah bercita-cita menjadi orang yang sakti. Allah sungguh Maha Kuasa, informasi bisa masuk ke pikiran kita, tanpa harus susah payah untuk mengubah bentuk kepala kita. Itu, salah satu cara memanfaatkan filsafat, untuk bersyukur kepada Allah swt. (By Diana Amirotuz Z/ S2 PMat B/15709251066/Dosen: Prof. Marsigit,MA/ Filsafat Ilmu/ Ruang PPG 1 FMIPA UNY/16 September 2015/07.30)

Rabu, 09 September 2015

Kesan Kuliah Filsafat di Pascasarjana UNY

By Diana Amirotuz Zuraida (UNY PASCA/PM B/15709251066) Minggu pertama masuk kuliah dengan mata kuliah filsafat pada hari rabu tanggal 09 september 2015.Pada pagi hari sekitar pukul 07.15 saya ada kuliah tempatnya di FMIPA, saya dan teman - teman sekelas sudah siap di tempat untuk mengikuti kegiatan perkuliahan filsafat. Beberapa menit kemudian, Bapak dosen datang. Ketika beliau datang, pertama kali yang beliau komentari adalah susunan tempat duduk kami. Beliau mengatakan bahwa susunan bangku kami seperi murid sd. Tentu saja kami yang ada di kelas merasa tercengang, kan seperti biasanya sudah seperti itu susunannya. Kemudian kami diperintahkan untuk mengubah susunan kursi kami, sehingga kursi - kursi kami lebih mendekat jaraknya kepada beliau.Tak lama kemudian kami diperintahkan untuk membawa ponsel masing - masing ke meja beliau guna merekam apa yang dibicarakan oleh beliau agar nanti bisa dijadikan refleksi. Menurut saya, ide beliau itu juga baik, sehingga kami juga bisa belajar untuk me review apapun yang terjadi di kelas pada saat itu. Setelah itu, beliau baru memperkenalkan diri. Nama beliau adalah bapak profesor Marsigit yang memiliki gelar master of art dari salah satu universitas di London. Nama kami juga dipanggil satu per satu agar mengenal asalnya. Tak lama kemudian beliau memaparkan gambaran kegiatan belajar pada mata kuliah filsafat. Menurut beliau,filsafat identik dengan membaca, metode yang dipakai dalam pembelajaran filsafat ini yaitu pembelajaran yang inovatif dan futuristic. Dalam metode ini, kami memiliki syarat perlu dan syarat cukup. Syarat perlunya yaitu ujian, sedangkan syarat cukupnya adalah kualitas komentar. Tugasnya adalah mengomentari setiap postingan yang ada di blog beliau yaitu http://powermathematics.blogspot.com . untuk kelulusan mendapat nilai terbaik, perlu memberikan kurang lebih 600 komentar. Jika dihitung, kira - kira per hari sekurang - kurangnya 7 komentar. "Waww...banyak sekali"kataku. Menurut saya, beliau orang yang kreatif. Belum pernah sebelumnya perkuliahan yang memanfaatkan adanya blog untuk belajar mata kuliah secara kontinu seperti ini, ide ini membantu para mahasiswa untuk membuka wawasan mengenai filsafat, isu - isu pendidikan, dan lain sebagainya. Saya akan berusaha dengan sebaik - baiknya untuk mengembangkan ilmu saya melalui mata kuliah ini. Semoga saya mendapatkan nilai yang terbaik. Amiin.

Diana's Space: Kesan Kuliah Filsafat di Pascasarjana UNY

Diana's Space: Kesan Kuliah Filsafat di Pascasarjana UNY: By Diana Amirotuz Zuraida (UNY PASCA/PM B/15709251066) Minggu pertama masuk kuliah dengan mata kuliah filsafat pada hari rabu tanggal 09 se...