Sabtu, 16 Januari 2016

Filsafat Ilmu "Tugas Ujian Akhir Semester" "Fenomena Kehidupan Kita Dilihat dari Sudut Pandang Filsafat"

FENOMENA KEHIDUPAN SAAT INI DILIHAT DARI SUDUT PANDANG FILSAFAT


Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Filsafat Ilmu Dosen Pengampu: Prof. Dr. Marsigit, M.A






Disusun oleh:
Diana Amirotuz Zuraida (15709251066) (dianaamirotuz.blogspot.com)





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap hari kita melewati siang dan malam, dari satu waktu ke waktu berikutnya, menembus ruang dan waktu yang ada. Dimensi diciptakan agar bisa membentuk sistem yang teratur yang mana terdapat tahap atau tingkatan kita dalam berpikir maupun hidup.
Ada banyak pikiran dalam benak dan pikiran kita, mengapa matahari bersinar siang hari? Mengapa hari ini berbeda dengan hari kemarin? Mengapa aku berbeda dengan aku beberapa tahun yang lalu?. Kita hidup menembus ruang dan waktu dan kita berhasil melewatinya. Yah, bisa dibayangkan jika kita tidak menembusnya, artinya kita mati. Sampai sekarang, jika kita masih bisa untuk bernafas maka kita hidup di dalam kehidupan. Di dunia ini banyak sekali kehidupan, kehidupan hewan, kehidupan tumbuhan, kehidupan manusia bahkan ada kehidupan di dunia lain atau dimensi lain yang mendiami pada suatu tempat tertentu. Kehidupan adalah sebuah anugerah dari Tuhan. Karena-Nya kita bisa bernafas, berkedip, berpikir, berbicara tanpa harus membayar biaya apapun.
Ketika hidup, kita dihadapkan berbagai masalah. Entah itu dari diri kita sendiri maupun dari orang lain. Masalah tersebut menimbulkan kejadian semakin lama semakin banyak dan sering dibicarakan oleh publik sehingga bisa kita sebut dengan fenomena. Fenomena yang terjadi pada zaman sekarang merupakan suatu kejadian yang tak bisa dihindari. Namun kita bisa berpendapat fenomena – fenomena yang terjadi ini berhubungan dengan ilmu yang kita kenal yaitu filsafat. Fenomena yang tidak jauh dari kehidupan kita yaitu salah satunya teknologi. Teknologi saat ini sangat dibutuhkan untuk membantu dalam pekerjaan manusia. Sejak berabad – abad yang lalu manusia sudah memikirkan bagaimana caranya untuk mempermudah sesuatu baik itu pekerjaan maupun peralatan. Maka hingga saat ini banyak perkembangan teknologi yang membawa pengaruh pada kehidupan kita. Untuk itu, penulis menggambarkan fenomena kehidupan kita yang dilihat dari sudut pandang filsafat.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kehidupan dalam sudut pandang filsafat? 2. Bagaimana perkembangan teknologi saat ini? 3. Bagaimana kehidupan kita dengan teknologi saat ini dalam sudut pandang filsafat?
C. Tujuan Penulisan 1. Menjelaskan makna kehidupan dalam sudut pandang filsafat. 2. Mendeskripsikan perkembangan teknologi saat ini. 3. Mendeskripsikan fenomena kehidupan kita dengan teknologi saat ini dalam sudut pandang filsafat.
D. Ruang Lingkup 1. Kehidupan dalam sudut pandang filsafat 2. Teknologi yang berkembang dan banyak yang dibutuhkan saat ini 3. Fenomena kehidupan kita saat ini dengan adanya perkembangan teknologi dalam sudut pandang filsafat.

















BAB II PEMBAHASAN A. Kehidupan dalam sudut pandang filsafat Kehidupan itu berhubungan dengan aktivitas, berhubungan pula dengan waktu, tempat dan semua yang ada di sekitar kita. Aktivitas itu akan menjadi berbeda kejadian atau peristiwanya ketika kita memperhatikan dengan seksama hari ini dan hari berikutnya. Kok bisa seperti itu ya? bagaimana caranya? Sejak kapan bisa seperti itu?. Itu adalah serangkaian pertanyaan yang ada pada pikiran kita. Ketika berpikir, saat itulah kita berfilsafat atau mengungkapkan apa yang ada pada pikiran kita. Menyampaikan pendapat sesuai dengan pikiran kita yang tentunya harus sesuai dengan ruang dan waktunya. Hidup kita berdampingan satu sama yang lain yang menjadikan kita makhluk sosial. Tolong menolong sesama manusia ketika ada yang mengalami kesulitan.
Kehidupan masing – masing individu itu memiliki tujuan tertentu. Entah tujuan itu baik atau buruk semua tergantung pemikiran dari manusia tersebut. Kehidupan diri kita adalah salah satu bentuk dari struktur filsafat yang bersifat absolut karena kita adalah makhluk ciptaan Tuhan dan juga yang memiliki banyak pilihan. Karena itulah terdapat konsekuensi yang harus diterima dari pilihan itu.
Dalam filsafat hermeneutika, kehidupan manusia bisa digambarkan pada bentuk garis yaitu garis lurus dan garis melengkung membentuk lingkaran. Apa arti dari garis tersebut?. Arti dari garis yang membentuk lurus adalah garis yang tiada henti atau infinite yang memiliki makna bahwa gambaran kehidupan manusia yang mana tanpa adanya kendali atau kontrol maupun batas. Sehingga keadaan itu saat manusia terus menerus mencari kepuasan tanpa adanya prinsip atau pedoman yang membatasinya. Akibatnya, hidup menjadi tidak menentu ke arah mana yang ia tuju.
Salah satu faktor yang mempengaruhi manusia hingga kehilangan arah seperti yang digambarkan pada garis lurus tersebut yaitu tidak adanya kepercayaan yang dipegang atau dianut dalam hidupnya. Dengan kata lain orang yang tidak memiliki agama (atheisme).
Berbeda dengan orang yang digambarkan seperti garis yang melengkung membentuk lingkaran yang mana kita sebagai manusia secara absolut kembali kepada TuhanNya. Aktivitas bisa dikendalikan dan dikontrol sehingga hidup itu lebih terarah dan memberi manfaat.
Selain berpedoman kepada kepercayaan, manusia juga memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja keras atau kita mengenalnya dengan istilah ikhtiar. Dengan berdoa dan berusaha (berikhtiar) maka hati akan menjadi tenang, nyaman, selalu berpikiran jernih.
Dalam berusaha juga disarankan untuk selalu mengingat Tuhan agar semua yang kita kerjakan lancar dengan melewati hambatan – hambatan yang menghalangi. Pada agama islam, ada aturan absolut, wajib yang dikerjakan setiap hari yaitu shalat sehari semalam dilaksanakan sebanyak lima kali. Jika tidak mengerjakannya maka hal itu dianggap salah dan berdosa.
Berusaha dan berdoa memerlukan keikhlasan dalam melaksanakannya. Ikhlas dalam hati sehingga apapun yang kita kerjakan mendapatkan manfaat dan ridha dariNya. Selama ini kita melakukan ikhlas itu sulit. Mengapa? Karena kita masih sering memikirkan suatu hal yang kita rasa berat/ menjadi beban pikiran. Ketika berdoa hendaknya tak memikirkan masalah duniawi. Berdoa merupakan bentuk komunikasi makhluk terhadap TuhanNya. Seperti inilah suatu bentuk usaha atau ikhtiar manusia dalam memohon dan bersyukur kepadaNya yang juga merupakan landasan spiritual dalam menjalani hidup maupun berfilsafat.
Selain itu, hidup juga termasuk menjaga sikap yang merupakan bentuk implementasi dari spiritual, misalnya menjaga sikap ketika bertutur kata dengan orang lain karena sikap – sikap itu akan menjadi sebuah kebiasaan yang akan kita lakukan dalam keseharian. Sikap itu bagaikan cover dalam diri kita sebagai manusia yang seperti apa? Baik atau burukkah kita?. Sikap juga berpengaruh pada intuisi kita. Intuisi bisa diartikan sebuah kemampuan yang ada pada diri kita yang berasal dari pengalaman maupun pengetahuan yang telah didapat sehingga bersintesis semakin lama semakin berkembang menjadi suatu keahlian maupun keterampilan.
Kemampuan itu adalah hasil dari usaha yang telah dilakukan seseorang agar bisa menciptakan sesuatu yang kreatif dan bisa dikembangkan termasuk ke dalam bidang – bidang tertentu dan tentunya dengan harapan agar bisa bermanfaat di masa sekarang maupun mendatang.
Setelah mendapatkan kemampuan dalam diri kita, hendaknya tidaklah bersikap sombong di depan yang lainnya karena kemampuan kita itu tidak ada apa – apanya di mata Tuhan sehingga tetap rendah hati dan ingat kepada Tuhan. KarenaNya kita jadi memiliki kemampuan lebih yang bisa bermanfaat bagi orang lain dan tentunya diri sendiri. Selain itu, tetap berusaha kemampuan dengan mencari ilmu, membagikan ilmu untuk orang lain, dan sebagainya.
Saat ini banyak manusia yang mengembangkan kemampuannya di bidang teknologi. Perkembangan ini sebenarnya sudah dilakukan oleh orang – orang terdahulu selama berabad – abad lamanya. Namun karena manusia dari generasi ke generasi berikutnya diberikan anugerah kemampuan yang lebih di bidangnya maka alat – alat teknologi saat ini banyak digunakan dan terus menerus berinovasi.
B. Teknologi yang berkembang saat ini Kehidupan itu terus menerus maju ke depan, masalah semakin beragam, kebutuhan juga semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk.
Era saat ini sudah banyak yang berganti dari era – era sebelumnya. Sebelumnya, penduduk kita sama sekali belum mengenal yang namanya teknologi. Alat komunikasi dan transportasi masih berupa mesin – mesin yang disusun secara rumit dan ukurannya pun juga besar. Selain itu, jarang orang menggunakan alat – alat seperti itu kecuali orang – orang yang benar – benar membutuhkannya dan memiliki uang yang banyak (orang kaya atau konglomerat) untuk membeli alat tersebut.
Indonesia pada saat yang sama, banyak kesusahan dan kesulitan dimana – mana termasuk kemiskinan sedang merajalela. Alat komunikasi seperti telepon pun hanya beberapa saja yang menggunakannya bahkan alat transportasi pun sedang terbatas sehingga masih ada kendaraan yang ditarik oleh hewan dalam menggerakkannya seperti delman (ditarik oleh kuda).
Alat komunikasi pada zaman dahulu seperti telepon, walaupun hanya sedikit orang saja yang memiliki, proses dalam berkomunikasi dengan alat tersebut juga tidak bisa secara langsung. Adapun orang yang bertindak sebagai operator telepon yang bertugas menggerakkan bagian – bagian mesin telepon yang berukuran besar agar suaranya sampai kepada telepon yang dituju. Jika komunikasi jaraknya lebih jauh lagi menggunakan surat yang ditulis dengan tinta kemudian dikirim dengan menggunakan jasa kantor pos atau dengan bantuan burung merpati.
Selain itu, radio sudah banyak digunakan untuk berkomunikasi satu arah. Malahan, pada zaman penjajahan Jepang, radio merupakan alat komunikasi yang sering digunakan untuk menyebarkan berita kepada masyarakat selain hanya koran – koran maupun selebaran yang disebar di jalanan. Sekarang kita lihat era modern, dimana semua alat komunikasi dan alat transportasi lebih canggih. Televisi dimiliki oleh siapapun, tele pon maupun handphone juga semua orang memilikinya tanpa kecuali. Bahkan internet saat ini juga semakin menjamur.
Lebih jauh lagi, majalah – majalah sebagai alat komunikasi pun juga mengalami perkembangan dari segi bahan, kertas, gambar, dan berbagai bahan berita yang dikemas juga dengan bahasa yang gaul dan lebih modern. Komputer juga semakin lama semakin ringan. Bentuk dan struktur mesinnya juga kecil yang disebut dengan leptop sehingga memudahkan penggunanya dalam membawa alat tersebut ke berbagai tempat dan praktis serta fleksibel jika disimpan.
Siswa sekolah saat ini banyak menggunakan alat komputer dan leptop agar dapat mempelajari dengan mempraktikkan teori – teori dalam komponen komputer termasuk software dan hardware. Ilmu komputer bisa dikatakan, bekal yang disiapkan untuk siswa dalam menghadapi zaman modern agar tidak jadul atau gaptek.
Pendidikan yang lebih tinggi juga banyak memanfaatkan komputer sebagai alat komunikasi maupun alat kerja dalam membantu pekerjaan sehari – hari yang berupa laporan atau karya ilmiah.
Komputer maupun gadget lain sudah berinovasi secara bertahap sehingga setiap beberapa periode tertentu menawarkan (menjual) fitur – fitur baru, yang dapat menarik para pengguna bagi yang membutuhkannya. Entah digunakan untuk bekerja maupun hanya untuk bersenang – senang.
Isi dari komputer dan gadget yang berisi software pun mengikuti gaya dan susunan pada leptop saat ini. Sekarang banyak yang menggunakan aplikasi windows yang sudah berkembang selama bertahun – tahun. Windows yang sudah berkembang tersebut sudah mencapai tipe 7 hingga 10 paling terupdate. Dalam kehidupan kita saat ini tidak jauh dan tidak lepas dari yang namanya teknologi. Tanpa adanya teknologi, kehidupan manusia bisa dibilang mati atau kurang sejahtera. Sehingga teknologi modern dapat menjadi sebuah pendukung dalam menatap masa depan.
C. Fenomena kehidupan kita saat ini dengan adanya perkembangan teknologi dalam sudut pandang filsafat. Zaman sudah modern, segala sesuatu semuanya serba instan, praktis dan fleksibel. Teknologi seperti handphone, TV LCD serta leptop, semua orang membutuhkan dan memanfaatkan untuk kepentingan mereka. Contoh alat yang sangat dibutuhkan saat ini adalah handphone. Siapa coba yang tidak memiliki handphone?. Semua orang memiliki handphone. Handphone digunakan untuk berkomunikasi dua arah dengan jarak jauh bahkan hingga di luar negeri. Handphone tidak hanya untuk berkomunikasi saja tetapi digunakan untuk hiburan ketika keadaan sedang stress karena adanya fitur game dan internet.
Selanjutnya, alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan selain handphone adalah leptop (komputer). Leptop digunakan untuk menuliskan laporan berupa tulisan yang diketik, yang disimpan dalam bentuk file dan dicetak menggunakan alat yang disebut dengan printer. Leptop juga memiliki fitur internet yang memudahkan untuk mencari informasi apapun yang up to date. Saat ini leptop banyak dimanfaatkan di bidang pendidikan misalnya perguruan tinggi bahkan sekolah menengah yang mampu (ekonominya) bisa memiliki leptop.
Begitu banyaknya yang memanfaatkan teknologi di kehidupan. Untuk melepas ketergantungan pada teknologi ini pun tidak bisa karena kita selalu membutuhkannya setiap waktu. Adanya teknologi yang semakin lama semakin canggih dan inovatif ini menimbulkan berbagai dampak pada setiap penggunanya, entah itu dampak positif maupun negatif.
Dampak positif yang terjadi dalam hidup kita adalah teknologi dapat membuat kita semakin mengetahui ilmu pengetahuan baru dan membuat pekerjaan menjadi lebih ringan maupun praktis.
Sedangkan dampak negatif yang terjadi saat ini adalah contohnya banyak anak di bawah umur sudah bisa memainkan gadget seperti hanphone, tablet, dan lain sebagainya. Padahal benda – benda tersebut seharusnya dikhususkan bagi remaja maupun orang dewasa yang benar benar membutuhkan. Memperkenalkan gadget pada anak kecil bisa berdampak negatif bagi pemikiran dan kesehatan tubuhnya. Pemikirannya bisa sangat bergantung pada permainan – permainan yang ada di dalamnya sehingga kurang dalam bersosialisasi dengan temannya. Gadget bukan pembedadalam bersosialisasi dengan teman – teman lainnya. Bahkan banyak anak yang terpengaruh oleh film maupun acara – acara yang diselenggarakan dalam media misalkan televisi sehingga mereka ingin mencoba meniru gaya, model, maupun cara berpikir. Jadi untuk anak kecil sebaiknya agar selalu diawasi oleh orang tua agar dalam bersosialisasi dengan teman – temannya dan tidak bergantung pada gadget.
Dampak negatif lainnya yaitu gadget dapat menimbulkan suatu permasalahan. Hanya karena gadget, kriminalitas juga bisa semakin banyak contohnya saja, pencurian handphone, leptop, penodongan, perampokan, pengeboman, pembegalan dan lain sebagainya. Dalam keluarga (suami dan istri) pun juga bisa jadi pertengkaran hanya karena pesan yang membuat istrinya marah sehingga menimbulkan perbedaan persepsi maupun kesalahpahaman antara keduanya.
Adapun fenomena lain yaitu gadget menimbulkan keterlambatan dalam melaksanakan waktu shalat (dalam islam) sehingga seseorang saat ini lebih mementingkan gadgetnya (handphone, leptop, tablet, dll) daripada waktu untuk berdoa. Dengan kata lain, sekarang banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan gadget daripada dengan orang lain.
Itu semua adalah gambaran dari fenomena dalam filsafat yang disebut fenomena Compte. Mengapa? Karena dalam pendapat Auguste Compte, agama itu strukturnya berada dibawahnya dunia. Bisa dikatakan orang lebih memilih dunia dahulu daripada akhirat. Pengaruh powernow yang berdasar pada salah satu aliran yaitu hedonism masih mengelilingi zaman berteknologi ini. Mereka menebarkan pengaruh – pengaruh yang bisa berdampak tidak baik pada kehidupan kita. Untuk itu, kita harus bisa memilah – milah mana manfaat yang baik dan yang buruk bagi kita. Bentengi diri dengan spiritual agar bisa mengontrol diri kita dari pengaruh yang tidak baik tersebut. Karena sekali terjebak, dan seterusnya hidup akan menjadi berantakan.















BAB III PENUTUP Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi dalam kehidupan kita membawa dampak baik maupun buruk bagi kita tergantung dari pilihan kita masing – masing. Dan dari pilihan itu, kita mendapatkan sebuah konsekuensi yang menguntungkan atau yang merugikan bagi kita. Fenomena – fenomena tersebut banyak terjadi pada sekeliling kita, yang berdampak pada hilangnya nilai moral, sosial dan spiritual bahkan secara psikologis. Untuk itu, cerdaslah dalam memilah – milah dalam menggunakan teknologi agar membawa manfaat yang positif bagi kehidupan dan lindungi diri dengan spiritual agar tidak terjebak pada kesalahan yang berakibat pada penyesalan nantinya.
(By Diana Amirotuz Z/ S2 PMat B/15709251066/Dosen: Prof. Marsigit,MA/ UAS Filsafat Ilmu/ Ruang 106 Gedung Pascasarjana lama UNY/13 Januari 2016/07.30)

Jumat, 01 Januari 2016

Filsafat Ilmu Pertemuan Terakhir; "Fenomena dalam hidup "

Pada hari Rabu tanggal 30 Desember 2015, seperti biasa kami mengikuti perkuliahan Prof. Marsigit di ruang 1.16 A gedung Pascasarjana baru UNY pukul 07.30. Bapak Marsigit memasuki ruangan, kemudian kami diminta untuk bersiap - siap untuk mengikuti proses perkuliahan.

Fenomena compte lebih memilih dunia nya dulu, sehingga pada realitanya memilih hp dulu baru melakukan sholat. Padahal pada zaman dahulu saja masih banyak yang miskin. Sekarang bisa kita lihat bahwa banyak masyarakat yang kaya. Hari ini, kita dapat menikmati kekayaan yang lain, yaitu kekayaan waktu karena kita memiliki banyak dimensi. Sebenar – benar hidup adalah psikologi, maka berumah tangga itu harus cerdas psikologinya. Berpsikologi itu penting kepada siapa saja. Semua itu ada pengetahuan untuk melakukannya.

Filsafat itu andaikan, pikirkan, dll. Seperti notion beliau, jika ada yang sulit, mengapa dipermudah. Beliau selalu bereksperimen dengan pendapatnya. Zaman sekarang sudah berlaku hukum rimba. Dimana yang berkuasa, dialah yang menang. Banyak hal disekitar yang dilakukan oleh manusia untuk bergerak dan bekerja. Kita bisa bereksperimen sendiri untuk membuktikan sebuah paertanyaan – pertanyaan dalam diri kita masing – masing agar kita juga tak terjebak dalam mitos – mitos.

Motivasi, kegiatan, cita – cita sudah ada arahnya. Ranah itu lebih ke ilmu psikologi. Untuk filsafatnya yaitu ontologisnya, strukturnya, wadah dan isinya motivasi. Sehingga motivasi itu berstruktur, kita sendiri juga berstruktur. Petanyaannya, batu itu apakah memiliki motivasi? Namun yang motivasi adalah subjeknya. Motivasi yang paling mendasar adalah motivasi spiritual. Karena spiritual adalah yang dipegang teguh dalam segala hal. Paksaan itu juga tidak baik, karena hidupnya bisa saja tidak tenteram, namun hidup itu harus mensyukuri apapun yang ada.

Fenomena yang ada saat ini di sekitar kita adalah fenomena Compte yang mana lebih memilih dunia daripada akhirat. Dalam berfilsafat, melihat fenomena itu menjadikan kita bisa berfilsafat sehingga bisa mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Mencari kebenaran dalam filsafat. Selain itu, motivasi juga penting untuk kita, tanpa adanya motivasi, kita merasa takkan ada yang mendukung apapun yang kita lakukan. Motivasi itu diibaratkan sebagai suplemen yang dapat mengisi energi kita untuk tetap mengembangkan dimensi yang kita miliki.

(By Diana Amirotuz Z/ S2 PMat B/15709251066/Dosen: Prof. Marsigit,MA/ Filsafat Ilmu/ Ruang 1.16 Gedung Pascasarjana baru UNY/30 Desember 2015/07.30)

Filsafat Ilmu Pertemuan ke - 12; "Tantangan kita dalam pandangan filsafat"

Pada hari Selasa tanggal 29 Desember 2015, seperti biasa kami mengikuti perkuliahan Prof. Marsigit di ruang 101 A gedung Pascasarjana lama UNY pukul 07.30. Bapak Marsigit memasuki ruangan, kemudian kami diminta untuk bersiap - siap untuk mengikuti proses perkuliahan.

Ikhlas dalam hati dalam filsafat itu yang utama dari segala utama, dari lahir hingga mati. Tiadalah manusia itu mampu diri sendiri tanpa pertolongan Allah swt. Semua benda adalah keikhlasan, besi ditempel dengan semen. Tanpa keikhlasan semen, maka tiadalah menjadi bangunan. Berdoa merupakan bagian dari keikhlasan, karena jika tak ada keikhlasan maka doa tersebut juga bisa saja tidak terkabul. Ikhlas itu berlaku bagi semua orang. Terkabulnya doa itu karena dijalankan/ berusaha. Berdoa berkali - kalipun juga belum ada jaminan bahwa keinginan kita terkabul. Jika keikhlasan diperoleh kemudian dikatakan, maka itu dinamakan tidak ikhlas. Menurut prof. Marsigit Ikhlas itu transformasi, barang siapa yang mengaku aku di depan Tuhan maka terlempar jauh dengan kata lain terlempar ke neraka. Ada fase doa yang mana kesadaran pikir itu harus berhenti, niscaya Allah mengabulkan doa. Mencari keikhlasan harus ada yang membimbingnya agar semua berjalan sesuai dengan aturan yang benar.

Semua pertanyaan itu ada jawabannya, hanya perlu dijawab atau tidak. Semua tergantung situasi dan kondisi, perlu diungkapkan atau tidaknya. Pertanyaan itu yang ada dan yang mungkin ada. Ilmu itu bagaikan guru. Kebenaran tertinggi itu ada dua macam, kebenaran relatif dan kebenaran absolut. Kebenaran relatif ada pada manusia, kebenaran absolut adalah Tuhan.

Dalam filsafat tak ada yang dinamakan kebohongan, yang ada hanya tidak tepat pada ruang dan waktu, tidak sopan terhadap ruang dan waktu, dan orang yang tidak sopan terhadap ruang dan waktu itu bodoh. Berbohong itu juga memiliki dimensi, ada yang berbohong demi kebaikan, ada yang tidak. Sebenarnya apapun yang kita katakan setiap hari adalah suatu bentuk dari filsafat, termasuk tokoh – tokoh filsufnya.

Logika itu resep makanan. Logika itu sebagai penjamin dari kepercayaan. Misalkan sebuah riwayat hidup itu membuktikan bahwa orang itu dicurigai sebagai teroris maupun tidak. Pengalaman itu adalah logis, jika tidak logis maka hidup itu tidak sehat. Logika itu berdimensi, sehingga pada waktu yang berbeda, kita juga harus naik dimensi, artinya kita harus menyesuaikan ruang dan waktu pada saat itu. Tantangan terbesar dalam hidup ini adalah keikhlasan. Bisa ikhlas itu adalah sebuah rejeki. Banyak orang yang seakan – akan mampu mengurusi dunia. Spiritualisme itu penting tak peduli orangnya, karena itu merupakan kecerdasan hati. Keikhlasan merupakan kecerdasan hati. Surganya di dunia itu adalah mencapai keikhlasan.

Jika hidup sesuai dengan hermeneutika hidup, dipilah seseuai dengan ruang dan waktunya. Sebenar – benarnya hidup itu interaksi antara ruang dan waktu. Tanpa menyebut hermeneutika, maka kita sudah berhermeneutika. Misalkan, berbicara, bernapas, bekerjasama itu sudah hermeneutika. Prinsip umum berpikir adalah filsafat ilmu. Filsafat itu yang bisa menjangkau ke semua zaman, bukan hanya filsafat kontemporer.

Ikhtiar yang tidak dilandasi dengan nafsu, secara intuisi terdapat nafsu yang baik dan tidak baik, seperti motivasi, kegiatan sosial dll. Menurut pak Marsigit, kita semua tidak terlepas dari sisi negatif, karena semua itu adalah kodratnya. Kita masuk ke suatu keadaan sehingga menjadi negatif

Dalam hal – hal yang gaib, paranormal itu adalah intuisi. Untuk mengetahui apapun yang dipikirkan. Ketika mengolah hati, mencapai saraf sensitivitas, baik tata cara, perilaku, makanan, dsb itu harus dijaga. Kita itu punya daya sensitivitas yang mana masih lemah, masih tergoda kesana kemari. Maka ketika ilmu itu jatuhnya ke hati, maka iman kita masing – masing itu di hati. Jika ilmu dalam pikiran sudah berubah, bisa saja iman berubah juga. Itulah sensitivitas, dari common sense sampai spiritual. Mengolah hati dari sisi common sense bisa dengan lagu yang didengarkan. Jika dihubungkan dengan spiritual, makhluk halus itu potensi buruk, sesuatu yang buruk itu dirasakan dalam hati. Buruk itu adalah ekornya setan. Makhluk halus itu subjektif. Tidak semua orang bisa merasakan sensitivitas tersebut. Sebenar – benar kuasa Tuhan adalah kun –fayakun. Ingin membuat baik seketika dan membuat buruk seketika. Doa itu tidaklah bermain – main. Sehingga paranormal disebut medium.

Untuk urusan masa depan, Mengira – ngira masa depan di Indonesia itu seperti apa bagaikan stadion yang memiliki berbagai pintu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sangat susah untuk memprediksi bagaimana gambaran masa depan pendidikan Indonesia. Karena Indonesia disebut dengan mencari jati diri. Hidup kita ini masih dalam kontemporer. Misalkan seperti saat ini kita tidak dapat meninggalkan handphone. Kita hidup dalam kontradiksi dan anomali, dan anomali itu adalah ciri – ciri kontemporer. Kita semua bisa disebut munafik dalam hidup ini, manusia tidak dapat lepas dari kemunafikan. Persoalan di Indonesia ini menjadikan masalah terus – menerus bertambah, bukan malah semakin berkurang.

Kontemporer itu berjalannya dari barat ke timur, dan dari utara ke selatan. Bagaikan burung bangau yang terbang dari utara ke selatan, filosofi orang China dan Jepang. Jepang menganggap dirinya pusat pembaruan, pusat teknologi, pusat perdagangan. Sehingga negara – negara dari utara hingga ke selatan mengikuti aliran kontemporer tersebut. Orang Jepang menganggap Indonnesia itu ekornya. Mereka itu kaya, karena kebodohan orang Indonesia. Sehingga masyarakat MEA itu adalah nyanyian kontemporer. Trisakti dari Soekarno sekarang hanya istilah saja. Satu – satunya cara yaitu harus redefinisi lagi istilah pada trisakti tersebut. Gaya kontemporer sekarang sudah menjadi terbiasa misalkan seperi kredit sepeda motor atau apapun itu menjadi marak. Keadaan kontemporer ini mengajak kita dalam dua arah, yaitu menjadi robot atau menjadi setan. Dengan terpaksa, kita menjadi robot. Namun, tetaplah hati kita tetap terjaga dengan adanya spiritual.

Dalam kehidupan, banyak hal yang berkaitan dengan filsafat secara langsung maupun tidak langsung. Hal yang terkait dengan spiritual adalah keikhlasan. Keikhlasan adalah hal yang tersulit yang dilakukan oleh manusia ketika sudah berada dalam kebahagiaan dan kesenangan. Kita hanya bisa berikhtiar dan berusaha dengan sebaik – baiknya. Memanfaatkan logika kita dengan baik, diiringi dalam setiap langkah dengan doa. Adapun didunia ini yang tidak dapat kita lihat dengan kasat mata, menyadarkan kita bahwa kekuasaan Tuhan itu luar biasa. Karena kuasa Tuhan pula, zaman pun ikut berganti menjadi zaman yang kontemporer, sehingga tetap memegang spiritual sebagai alat untuk mengontrol hidup kita.

(By Diana Amirotuz Z/ S2 PMat B/15709251066/Dosen: Prof. Marsigit,MA/ Filsafat Ilmu/ Ruang 101 A Gedung Pascasarjana lama UNY/29 Desember 2015/07.30)

Filsafat Ilmu Pertemuan ke - 11; "“Pikiran dalam Filsafat”"

Pada hari Selasa tanggal 22 Desember 2015, seperti biasa kami mengikuti perkuliahan Prof. Marsigit di ruang aula gedung Pascasarjana baru UNY pukul 15.30. Bapak Marsigit memasuki ruangan, kemudian kami diminta untuk bersiap - siap untuk mengikuti proses perkuliahan.

Lupa dalam filsafat itu berdimensi. Bagi yang memikirkan juga berdimensi. Yang dipikirkan juga berdimensi. Jika lupa itu dijalankan maka lupa itu diintensifkan lupa formal material spiritual. Kalau diekstensikan, lupa disini lupa disana, lupa kemarin, lupa yang akan datang, lupa sekarang. Dari sisi filsafat nya lupa epistimologis, ontologis dan aksiologisnya. Itulah dunianya lupa. Jika dewa yang lupa itu bijaksana, dan jika daksa yang lupa, maka disebut bodoh. Secara psikologis, lupa ada unsur genetika, lupa dalam artian mekaniknya yaitu otak, memory, ingatan. Layaknya sebuah komputer yang memiliki komponen yaitu ALU( arithmetic logical unit), Storage Unit, Control Unit. Memori ada dua macam, RAM dan ROM. Ingatan itu bermacam – macam, ingatan ada yang netral, dari segi strukturnya, ingatan itu adalah wadah dan isi.

Ingatan itu berstruktur. Misal rumus yang diingat dalam halaman buku. Ada yang mengingat tentang denah dari gedung. Itu juga disebut berstruktur. Dari segi bahasa, bahasa singular dan plural, kalimat majemuk. Jika orang tidak bisa melupakan sesuatu maka dia disebut tidak sehat. Dalam doa jangan pernah ingat. Karena jika ingat, maka kamu disebut sombong. Doa itu milik Tuhan. Manusia itu berusaha untuk berdoa. Memiliki ingatan itu juga baik dalam tes. Ingatan itu penting agar mencapai skor yang tinggi. Ingatan itu ada di pikiran. Ingatan dan lupa itu saling melengkapi.

Ingatan manusia itu reduksi. Ketika kita memikirkan presian hari ini, maka ingatan tentang presiden – presiden sebelumnya tidak bisa diingat. Ingat dan lupa itu dinamis. Secara psikologi, konteks itu penting untuk orang menjadi ingat karena ingat dan lupa itu merupalan struktur dunia. Struktur ingatan itu diatasnya ada memahami teori yaitu teori taksonomi bloom. Tak hanya sekedar ingatan, namun menginformasikan, mengajar sehingga ingatan itu bisa kokoh terkoneksi dengan banyak sifat dengan menambah pengalaman sehingga ingatan tersebut membentuk struktur yaitu struktur ingatan.

Dalam hal pendidikan, kurikulum 2013 apakah semua mata pelajaran harus menggunakan metode saintifik. Pada matematika juga masih sulit untuk menggunaka metode tersebut. Misalkan matematika SMA. Seyogyanya metodenya diserahkan masing – masing oleh pendidiknya. Disini sering disebut fenomena compte karena lebih menentukan kepentingan dunia daripada akhirat.

Kata dalam filsafat kritis, Criticism itu domain dari akademik. Yang bersifat kritis itu si pemakai. Subjeknya. Filsafat criticism ada mengungkap sfilsafat. Kritik artinya mengungkap sebenar – benarnya secara epistemologi, ontologi dan axiologi. Hermeneutika berstruktur, bahagia berstruktur juga. Dari sisi spiritualnya yaitu takdir. Sebelum itu, ada yang namanya mitos. Adanya mitos agar lestari tempatnya.

Hidup itu tak lepas dari yang namanya lupa, pikiran kita ibarat sebuah memori yang dalam dalam mesin. Ketika mesin itu datanya dihapus, ada tempat yang mana dapat merecovery data tersebut. Ada cara untuk mengingatkn kembali tentang hal yang lupa tersebut. Namun perlu kita ketahuii, seseorang lupa itu merupakan sebuah anugrah yang harus disyukuri. Manusia sebenarnya hidup sempurna dalam ketidaksempurnaan. Dalam realita kehidupan, selain pikiran itu terdapat unsur lupa. Adapun unsur dalam pendidikan yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 itu kurang cocok digunakan dalam ilmu matematika yang sifatnya eksak. Sehingga fakta di lapangan masih banyak yang tidak mengggunakan kurikulum berbasis metode scientific ini.

(By Diana Amirotuz Z/ S2 PMat B/15709251066/Dosen: Prof. Marsigit,MA/ Filsafat Ilmu/ Ruang Aula Gedung pascasarjana baru UNY/22 Desember 2015/15.30)