Jumat, 01 Januari 2016

Filsafat Ilmu Pertemuan Terakhir; "Fenomena dalam hidup "

Pada hari Rabu tanggal 30 Desember 2015, seperti biasa kami mengikuti perkuliahan Prof. Marsigit di ruang 1.16 A gedung Pascasarjana baru UNY pukul 07.30. Bapak Marsigit memasuki ruangan, kemudian kami diminta untuk bersiap - siap untuk mengikuti proses perkuliahan.

Fenomena compte lebih memilih dunia nya dulu, sehingga pada realitanya memilih hp dulu baru melakukan sholat. Padahal pada zaman dahulu saja masih banyak yang miskin. Sekarang bisa kita lihat bahwa banyak masyarakat yang kaya. Hari ini, kita dapat menikmati kekayaan yang lain, yaitu kekayaan waktu karena kita memiliki banyak dimensi. Sebenar – benar hidup adalah psikologi, maka berumah tangga itu harus cerdas psikologinya. Berpsikologi itu penting kepada siapa saja. Semua itu ada pengetahuan untuk melakukannya.

Filsafat itu andaikan, pikirkan, dll. Seperti notion beliau, jika ada yang sulit, mengapa dipermudah. Beliau selalu bereksperimen dengan pendapatnya. Zaman sekarang sudah berlaku hukum rimba. Dimana yang berkuasa, dialah yang menang. Banyak hal disekitar yang dilakukan oleh manusia untuk bergerak dan bekerja. Kita bisa bereksperimen sendiri untuk membuktikan sebuah paertanyaan – pertanyaan dalam diri kita masing – masing agar kita juga tak terjebak dalam mitos – mitos.

Motivasi, kegiatan, cita – cita sudah ada arahnya. Ranah itu lebih ke ilmu psikologi. Untuk filsafatnya yaitu ontologisnya, strukturnya, wadah dan isinya motivasi. Sehingga motivasi itu berstruktur, kita sendiri juga berstruktur. Petanyaannya, batu itu apakah memiliki motivasi? Namun yang motivasi adalah subjeknya. Motivasi yang paling mendasar adalah motivasi spiritual. Karena spiritual adalah yang dipegang teguh dalam segala hal. Paksaan itu juga tidak baik, karena hidupnya bisa saja tidak tenteram, namun hidup itu harus mensyukuri apapun yang ada.

Fenomena yang ada saat ini di sekitar kita adalah fenomena Compte yang mana lebih memilih dunia daripada akhirat. Dalam berfilsafat, melihat fenomena itu menjadikan kita bisa berfilsafat sehingga bisa mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Mencari kebenaran dalam filsafat. Selain itu, motivasi juga penting untuk kita, tanpa adanya motivasi, kita merasa takkan ada yang mendukung apapun yang kita lakukan. Motivasi itu diibaratkan sebagai suplemen yang dapat mengisi energi kita untuk tetap mengembangkan dimensi yang kita miliki.

(By Diana Amirotuz Z/ S2 PMat B/15709251066/Dosen: Prof. Marsigit,MA/ Filsafat Ilmu/ Ruang 1.16 Gedung Pascasarjana baru UNY/30 Desember 2015/07.30)

Tidak ada komentar: