Senin, 28 Maret 2016

STRUKTUR IDE

STRUKTUR IDE
            Ide adalah sebuah pemikiran seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Entah itu berupa pendapat maupun menghasilkan benda. Ide bisa dikombinasikan dengan pengalaman maupun intuisi. Ide sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah apapun dalam kehidupan, seperti pekerjaan, pendidikan, maupun masalah – masalah yang sederhana dalam kehidupan sehari – hari.  
            Dengan adanya ide membuat kita semakin kreatif, semakin berkembang dan pemikiran tidak hanya pada satu sudut pandang. Kreatif bisa dihasilkan ketika setelah memperoleh pengalaman yang kemudian disintesis.
Pikiran, ide dan gagasan mempunyai wujud memori yang disimpan di otak. Wujud memori manusia adalah selaput mielin yang membungkus akson neuron. dengan memori manusia bisa mengingat, berpikir, bahkan membayangkan (berimajinasi). Ukuran pengetahuan manusia secara fisik adalah tebal mielin itu sedangkan kecerdasan manusia dapat diukur dengan banyak hubungan antara akson. jika hubungan antar neuron semakin banyak, semakin cerdas manusia itu dan kreatif karena dapat menghubungkan data-data dengan banyak cara. kecerdasan adalah ukuran kemampuan manusia dalam menemukan jawaban suatu masalah dengan benar, cepat dan tepat.
Ada dua cara menympulkan dalam pemikiran manusia. Secara induksi dan deduksi. Induksi adalah cara dalam menyimpulkan dari hal-hal umum berdasarkan kesamaan antara data-data khusus. Contohnya, kita mencoba rasa anggur dari 300 anggur selama setahun. kita mendapatkan rasa manis. Maka kita menyimpulkan semua anggur itu rasanya manis.
Sedangkan deduksi adalah cara dalam menyimpulkan hal-hal khusus berdasarkan fakta umum. contoh: orang jawa berbahasa jawa. Dedi orang jawa maka Dedi bisa berbahasa jawa.
Kegiatan pemikiran ini menggunakan logika sehingga melahirkan ilmu logika. ilmu logika yaitu ilmu yang membahasa cara berpikir yang benar sehingga didapat hasil yang benar, masuk akal dan dianggap benar. Ide atau gagasan yang tersusun dalam pikiran kita dapat muncul di mana saja dan dipicu oleh apa saja yang ada di sekitar kita. Ide itu bisa muncul dari kehidupan kita, saat sedang membaca buku atau koran di pagi hari, bahkan bisa juga saat kita sedang melihat pertandingan olahraga.
Pandangan awal tentang ide pertama kali diungkapkan oleh Plato pada zaman Yunani kuno sekitar abad 427 SM hingga 347 SM. Menurut Plato, ide tidak diciptakan oleh pemikiran manusia. Ide tidak tergantung pada pemikiran manusia, melainkan pikiran manusia yang tergantung pada ide.
Ide bawaan, dalam filsafat, gagasan diduga bawaan dalam pikiran manusia, sebagai sesutu yang berbeda dengan yang diterima atau dikompilasi dari pengalaman. Doktrin bahwa ide-ide setidaknya tertentu (misalnya, orang-orang dari Allah, ketidakterbatasan, substansi) harus bawaan, karena tidak ada asal empiris bagi mereka bisa dipahami, berkembang di abad ke-17 dan ditemukan di Rene Descartes merupakan kritik yang cukup terkenal. Teori ini memiliki macam-macam bentuk. Beberapa menyatakan bahwa anak yang baru lahir memiliki kesadaran eksplisit, ide di dalamnya. Orang lain, lebih umum, menyatakan bahwa ide-ide bawaan memiliki beberapa bentuk implisit, baik sebagai kecenderungan atau sebagai kapasitas aktif untuk perubahan mereka, beberapa kasus membutuhkan pengalaman yang baik bagi perkembangan mereka.
Esensi atau sifat pikiran, Descartes mengatakan itu adalah berpikir. Jika hal tidak berpikir, tidak pikiran. Dalam hal ontologi nya, pikiran adalah zat (terbatas), dan berpikir atau berpikir adalah atribut. Sejauh esensi atau sifat pikiran adalah berpikir, di mana pikiran adalah fitur pikiran mendefinisikan, Descartes menyebutnya atribut pokok pikiran.
Kritik yang lain oleh John Locke kemudian di abad itu ditujukan terhadap prinsip-prinsip bawaan (aksioma yang seharusnya, baik teoritis dan praktis, ditanamkan dalam pikiran oleh alam) dan ide-ide bawaan diklaim sebagai hal prinsip. Tapi empirisme Locke memiliki kesulitan dengan konsep-konsep penting, seperti substansi, "Yang tidak kita miliki juga tidak bisa memiliki dengan sensasi atau refleksi," tentang yang ia sebagian besar mengantisipasi kesulitan David Hume pada abad ke-18. Locke tampaknya telah berbagi beberapa asumsi dari lawan-lawannya (misalnya, bahwa jika ide bawaan tidak bisa salah) dan telah merasakan bahwa itu salah satu logika (status dari proposisi apriori) dan bukan dari genetik psikologi.
Masih dalam perbedaan ini, abad ke-18 filsuf Immanuel Kant telah mengganti doktrin ide-ide bawaan dengan pertanyaan tentang konsep priori, yang dicirikan bukan dari aslanya tetapi kebutuhan mereka menganggap sebagai kondisi pengalaman manusia dari dunia objektif. Pada abad ke-20, Noam Chomsky seorang profesor linguistik berpendapat perlunya untuk mendalilkan ide-ide bawaan untuk menjelaskan ke bentuk bahasa.
Saat ini, ide untuk memecahkan masalah banyak sekali seperti pekerjaan maupun dalam masalah keuangan. Ide saat ini bisa dijadikan ladang bisnis. Seperti sekarang ini, ide – ide yang sudah menjamur yaitu bisnis dengan memanfaatkan internet, Sehingga berbisnis dengan mencantummkan gambar dan harga yang ditawarkan. Namun adapun kekurangan dalam ide ini, yaitu calon pembeli tidak dapat melihat langsung barang yang dijualkan. Ide – ide orang kreatif juga banyak menghasilkan produk berupa teknologi canggih seperti handphone yang sekarang harganya sudah bisa dijangkau masyarakat dari segala lapisan.
Dalam dunia pendidikan, ide juga dapat direalisasikan dengan mempraktekkannya di depan siswa atau mahasiswa. Ide dalam pendidikan ini berupa cara atau metode dalam menyampaikan ilmu kepada siswa maupun mahasiswanya agar siswanya mengerti apa yang disampaikan oleh pendidiknya. Selain itu, ide dari peserta didik juga bisa direalisasikan dengan bagaimana cara siswa menyelesaikan pertanyaan – pertanyaan yang disediakan oleh pendidiknya. Dengan berbagai macam cara merupakan suatu ide dalam menyelesaikan masalah.  
Ide yang sudah dinyatakan menjadi suatu perbuatan adalah karya cipta. Untuk mengubah ide menjadi karya cipta dilakukan serangkaian proses berpikir yang logis dan seringkali realisasinya memerlukan usaha yang terus menerus sehingga antara ide awal yang muncul di pikiran dan karya cipta satu sama lain saling bersesuaian sebagai kenyataan. Alam pikiran (dalam Yunani) yang menjangkau pengertian Ide Ideal atau Ide Sempurna. Aliran yang telah kita ketahui yaitu aliran filsafat Idealisme. Dari pemikiran tentang yang sempurna itu lahirlah gagasan-gagaan tentang ketuhanan sebagai Ide Ideal tertinggi yang dapat dipikirkan dan dirasakan oleh manusia keberadaannya yaitu tentang Pencipta Makhluk atau Tuhan.


















Gambar 1. Bagan yang digambar dari ulasan struktur ide







DAFTAR PUSTAKA





















STRUKTUR IDE



Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Model
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Marsigit, M.A



Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Logo UNY.jpg



Disusun oleh:

Diana Amirotuz Zuraida    (15709251066)
(dianaamirotuz.blogspot.com)






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016


 

Tidak ada komentar: